Selasa, 11 Juni 2024, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Wahid Hasyim Semarang, menggelar Dosen tamu bertema “Kurikulum Merdeka : pemaknaan Merdeka pada perencanaan pembelajaran PAI”, Kegiatan ini diselenggarakan secara online melalui platform virtual meeting Zoom, pukul 09.00 WIB yang diikuti oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Acara dosen tamu ini diawali dengan sambutan oleh Dosen FAI beliau bapak Achmad Munib, S.Pd.I., M.SI. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Bahwasanya dalam perencanaan system pembelajaran PAI disekolah sudah banyak memiliki beberapa perubahan. Di sini Mahasiswa PAI sudah sedikit memahami beberapa cara Menyusun Modul Ajar . Akan tetapi masih ada beberapa yang masih di bingungkan oleh beberapa mahaiswa PAI, harapannya setelah mengikuti acara pada siang hari ini mahasiswa PAI semakin faham dan lebih mantap lagi dalam membuat dan menentukan perencanaan system pembelajaran PAI”. Tutur Bapak Dosen Achmad Munib.
Adapun Narasumber dosen tamu kali ini adalah Dr. Sholikah, M.Pd.I. Dosen PAI Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban. Beliau memaparkan komponen – komponen yang terdapat dalam modul ajar yaitu Tujuan Pembelajaran, Rencana Asesmen, Langkah Pembelajaran, dan Media Pembelajaran.
Sebelum Namanya berubah menjadi Modul Ajar adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perbedaan yang menonjol dari Modul Ajar dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah dari segi komponen atau isinya, yang dimana detail dan Komponen RPP lebih banyak sehingga beberapa puluh lembar, sedangkan Modul Ajar dalam istilah saat ini bisa disebut dengan RPP Satu Lembar. Karena lebih singkat dan lebih simple.
Penyusunan Modul Ajar dengan beberapa komponen yaitu Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Penutup. Beliau juga menyampaikan “Guru bebas mengembangkan modul ajar sesuai kebutuhan siswa, karakteristik siswa, karakteristik lembaga, Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan prasarana lembaga. Serta jangan dipaksakan jika sarana dan prasarana disekolah tersebut belum memadai.”

Acara yang dihadiri sekitar 100 orang peserta ini berjalan secara interaktif dan menarik, Peserta tampak antusias mengikuti dan bertanya, dalam diskusi kurikulum Merdeka, pemaknaan merdeka pada perencanaan pembelajaran pai, peserta juga bertanya tentang bagaimana makna pembelajaran kurikulum Merdeka dapat membantu guru dalam Menyusun modul ajar yang efektif dan siswa dapat mendapatkan kenyamanan dalam mencari ilmu.
